Hampir sebagian besar waktu aktivitas saya habiskan di luar rumah. Dari 14 jam waktu kerja saya, tiga jam banyak berada di atas motor. Maklumlah saya termasuk pekerja kelas komuter yang tinggal di perbatasan kota Palembang. Kurang lebih memerlukan waktu tempuh kurang lebih 45 menit untuk tiba di kantor.
Dengan kondisi seperti itu, mau tak mau saya harus pandai-pandai mengorganisir waktu dan kesehatan. Termasuk pula mengorganisir ide-ide yang deras mengucur justru ketika saya tengah meluncur di atas dua roda. Macam-macam ide yang muncul. Mulai dari pekerjaan sehari-hari saya. Maupun mengenai fasilitas layanan publik yang saya temui sepanjang jalan. Seperti titik-titik kemacetan saat di pagi hari, sistem drainase jalan yang buruk, semakin banyaknya sepeda motor di jalan. Tak terkecuali masalah cuaca sekarang yang tidak bisa ditebak lagi.
Oya, kalau ditanya apa hobi saya. Maka jawabannya adalah : Sangat banyak! Mulai dari hobi dasar : membaca, menulis, menggambar. Hingga yang sangat teknis : utak-atik software, bisnis online, desain grafis, animasi, kartun dan sebagainya.
Tapi satu hal, saya paling suka menulis. Karena, segala sesuatu yang saya temui setiap hari di jalan, bisa menjadi sumber tulisan. Baik yang ringan-ringan saja, maupun yang berat membutuhkan analisis, cie.. Sebagian besar saya abadikan ke dalam blog saya dan Facebook saya.
Ide menulis cenderung datang saat saya sedang mengendarai sepeda motor. Mungkin inilah yang orang bilang sebagai kekuatan pikiran alam bawah sadar. Di saat mata terlalu konsentrasi memandang kondisi jalan, otak jadi melayang kemana-mana. Jadi kalau sedang tidak mendengarkan MP3 playerku, saya sering diskusi dengan diri sendiri. Tentang apa saja. Karena saya sendirian, makanya saya tidak sungkan untuk berbicara sendiri. Ya, tidak hanya dalam hati. Tapi benar-benar mengobrol. Nikmat sekali, karena pada saat itu saya bebas mau bicara apa saja. Dan semuanya alami mengalir tanpa sempat disortir oleh otak lagi. Kadang saya heran juga. Kok bisa ya?
Saya malah sempat bikin satu cerpen hanya karena gara-gara kehujanan di jalan. Namun, kelemahan saya adalah tidak bisa meluangkan waktu khusus untuk membuat tulisan hasil obrolan sepanjang jalan tersebut. Padahal, seandainya saya punya netbook sendiri, bisa saja ketika ide sedang membumbung, saya mencari tempat yang nyaman untuk langsung menuangkannya sebagai catatan digital ke dalam netbook.
Ya, itulah salah satu keterbatasan saya. Tidak langsung menuliskan apa yang ada di pikiran. Berbeda mungkin bila saya bepergian menggunakan alat transportasi umum, seperti bis kota. Mungkin saya cukup menggunakan pena dan kertas saja.
Apa saya tidak menginginkan netbook? Ho-ho, jangan ditanya. Sangat ingin. Apalagi netbook yang semakin hari bentuknya semakin langsing saja sehingga nilai portable-nya semakin tinggi. Saya pernah membaca tentang Eee PC SeaShell keluaran ASUS di internet. Saya langsung jatuh cinta! Tapi apa daya, tidak ada anggaran untuk membelinya atau sekedar mengkreditnya. Masih ada tagihan cicilan sepeda motor saya dan pinjaman kantor yang belum lunas. He-he..
Tapi, varian Eee PC memang selalu menggoda, terutama keluaran yang terakhir ini, berformat cangkang kerang (clamshell) sangat langsing dan ringan, ultra slim and lightweight. Klaimnya sih dimensi netbook dengan waktu siaga hingga 8,5 jam ini, nggak lebih dari 1 inchi tebalnya dengan berat tak lebih berat dari 1 kg.
Memang, ASUS yang mempelopori tren netbook ini, dengan seri Eee PC-nya, terus melakukan pengembangan guna meningkatkan value produk. Seperti adanya konten Eee Docking, short cut yang intuitif untuk kemudahan akses bagi konten digital, layanan, dan software berguna lainnya.
Kalau saya sih, senangnya dengan keberadaan keyboardnya yang ergonomis (92% Scale K/B) terasa nyaman dan mengurangi kepenatan untuk penggunaan pengetikan dalam periode waktu yang sangat lama. Apalagi untuk mengetik sepuluh jari, itu mah lewat! Trus, Multi-Touch pad-nya itu loh yang sangat membantu untuk ngelakuin zooming.
Makanya, begitu saya lihat informasinya di satu pameran, saya langsung kesengsem. Kapan ya saya bisa memilikinya. Dengan dimensi ultra slim and lightweight sangat cocok bagi saya yang sehari-hari hidup di jalan. Apalagi di Palembang, area hotspot semakin mudah ditemui. Di taman, perpustakaan umum, mal dan ruang terbuka lainnya telah tersedia secara gratis ataupun dengan berbagai persyaratan. Belum lagi, perangkat modem semakin terjangkau, terutama yang telah terintegrasi dalam bentuk hape. Sehingga kebutuhan online untuk pengiriman data dan sekedar untuk mengetik ide-ide yang berseliweran selama saya di jalan bisa segera saya tuangkan di mana dan bagaimanapun kondisi saya.
Bagaimana dengan Anda?
2010-02-17
Arti Sebuah Momen
✔
Pakdezaki
Diterbitkan 8:56 PM
Tags
Artikel Terkait
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
19 comments
Kalo ado duit lebih baru beli kang u/ sementaro apo yg ado dulu he3x...(dimanapun, kapanpun, apapun medianya teruskan menulisnya kang...)
Pak, sekitar 2 bln yg lalu laptop itu sdh pernah ku sentuh dg tanganku sendiri di pameran laptop di PIM.
asli nyampak cinto anak mudo, tp kendala qt samo dikit. Yaitu blom ado anggaran kesono.
utk kredit,bnr2 idak dpt rekomendasi dr yg laen. mendingan pinjem duit dikntr n potong tiap bln. Tp... anak baru koq sdh cashbon??
Apa kelebihannya Pak? Perasaan seperti netbook kebanyakan?
@Dwi -- Masih berlaku nggak prinsip nabung ya? Soalnya tawaran kredit lebih menggiurkan. Hu-hu.. korban peradaban.
@Lena -- Setali tiga uang, Bu. Kredit vs kasbon. Siapa yang menang?
@Emha -- Fitur-fitur standar netbook. Kelebihannya, designnya stylish. Cangkang kerang banget dan tombol keyboardnya nyaman gak bikin pegel. Trus, dah pake dua core (ATOM N330, 1.6GHz) dan didukung platform grafis ION dari nVIDIA. Ini untuk seri ASUS Eee PC 1201N
Beda tipis nasib anak-anak media niy, sikok di Banyuasin, sikok di Jakabaring, sikok di Layo...
@K Anton : daerah 3 ikok tuh luar Palembang galo yo
Yang di Jakabaring tu, geser ke OKI ataw Linggau baelah...
caknyo ado yang melok tren... apo melo'i 'arus' aku...
@Anton dan Zakaria -- Jingoki lagi peta ye. Gek salah. Jangan-jangan kito nih dak lagi di Palembang galo. Hayoo..
@Kak Daus -- Mikut arus yang mano?
O-ON mode : ON
oii brothers...
amen ado yg nak ngado laptop ini, aq ikhlas nian nerimonyo...
ho ho ho...
luv u full...
Pakde, simpan lah bayangan ttg laptop tercanggih dlm pikiran kita,gembok la jgn sampe ilang,suatu saat nanti pasti kita bisa mendapatkannya
@Arpan & Daus : anak mudo belom tebeli woi.
jadilah dgn yg lamo.
gek klo ado rejeki / dana hibah, PASTI beli.......sembako.
hehehehe
@Lena -- Sebelumnyo Barakallah.. Benar-benar berkah akad tadi. Langsung turun hujan.. Subhanallah
Mudah-mudahan Allah melekatkan kalian berdua seperti amplop dan perangko (Jiaa.. pepatah bahulak). Sekali lagi selamat ye..
@Mb Euis -- Amiin... Amen mbak Euis yg ngomong yakin be anak mudo ni. Btw, gemboknyo beli di mana mbak? (",)
@Riksha -- Ai.. omongan sekarang ye, sembako... Dasar bapak-bapak.. He-he...
Asw.
Cacam tulisan Kak Pani, ni. Dari judul be sudah mendebarkan. Pas baco jugo pikiran kito dibawak meliuk-liuk. Awalnya apo, ujungnyo laptop. He..8x. Mungkin ini salah satu tulisan yang idenyo dapet dipucuk motor ye, Kak. Jadi belok kiri-kanan sesuai arah jalan. Dan akhirnyo... sangat menginspirasi (jadi pengen beli laptop jugo nih... Tapi gek be ai, ado gewean lain yg lbh mendesak).
Harusnyo Kk jg dapet semacem profesional fee nih dari bos ASUS, sudah -secaro dak sengajo- nginfoi produknyo. Minimal dapet pahalo lah ye, sdh kami dapet info bagus.
Tag, ana terus ye men ado cucuran pikiran kakak yang sempet 'belepotan' di kertas atau file2 PC... ^_*. Jazakallah....
@Latif -- He-he.. mudah-mudahan bukan karena tebudi kan? Mak inilah penulis jalanan. Untung jalannyo idak mikut ditulis..
Jd inget crt sorang yg ngebet pngn pny NB. Pas sblm pny dia jnji akn jd produktif dg NBny. Tp ktk dah pny, dia gak nulis2.. Knapa? Ktny, skrg idenya yg ga ada.. Capedeh..(pnglman pribadi kh?) Tp kl Bpk yg ini haqqul yaqin dh! Pny NB pribadi psti tmbh ngucur idenyo. Yo wes, ta' pintaken sm Allah biar ada jalannya. Aamiin.
@Anita -- Hmm.. Itulah yang namanya obsesi anak manusia. Menganggap luar biasa apa yang belum ia punya. Dan kehilangan rasa ketika semua sudah ia miliki. Terima kasih Ukh, untuk nasihatnya. Tapi doanya tetep kan.. He-
pakde, asus itu merk mana y? kok keliatan baru terdengar di jagad per-laptopan? (atau aku yang gaptek?)
tq
Makasih ya udah mampir ke blog Pakde. Besok-besok dateng lagi..
Monggo diisi feedback komennya di bawah ini
EmoticonEmoticon