2009-07-14

Metode Berpikir Kreatif

Tags


Senin kemarin, saya diminta untuk jadi pembicara utama dalam apel pagi alias 'Morning Break'. Deuh, sejak Jumat malam saya kebingungan sendiri mau menyampaikan materi apa. Soalnya, untuk teman-teman amil, rasanya apa yang saya baca kemungkinan besar sudah pernah dibaca oleh yang lain juga. Sampai senin pagi, belum juga ada ide yang menyembul. Mo menyampaikan apa. Akhirnya saya cabut salah satu buku yang ada di rak buku, judulnya Psikologi Komunikasi. Karangan Jalaluddin Rakhmat. Salah seorang akademisi yang mumpuni di dunia komunikasi.

Dan luar biasanya, baru sesampai di kantor buku ini saya buka dan sibuk bolak-balik halamannya. Akhirnya saya tertarik untuk menyampaikan tema Metode Berpikir Kreatif. Nah, silahkan ikuti tulisan di bawah ini ya :

Metode Berpikir Kreatif
Kita mulai saja pembahasan dengan dua pertanyaan, pertanyaan pertama, Apa persamaan antara orang kreatif dan orang gila? Ada yang tahu? Jawabannya adalah mereka sama-sama berpikir tidak umum. Alias tidak konvensional! Mereka berpikir di luar kewajaran. 

Terus, pertanyaan kedua. Apa yang membedakan antara orang kreatif dengan orang gila? Tentu saja, hasil berpikir orang kreatif cenderung memberikan solusi sedangkan orang gila menimbulkan masalah. Jadi, mari berkaca, apakah anda termasuk yang mana, kreatif atau GILA? 

Tapi, kenapa sih kita harus kreatif berpikir? Atau, ganti deh pertanyaannya, mengapa kita harus menjadi orang kreatif? Bukankah dengan keadaan seperti ini saja, kita masih bisa hidup? Yaaa, kalo sekedar hidup, tanpa berpikir pun sapi juga bertahan hidup. Nggak mau kan disamain sama sapi, kita khan kambing... Yee, ngawur!

Back to the topic.
Begini fren. Kemudahan serta kenyamanan yang kita rasakan saat ini, salah satunya karena ada orang kreatif yang memikirkan dan menciptakannya. Nah, karena merekalah semuanya jadi memungkinkan. Masak sih kita selamanya mau jadi konsumen? Sekali-kali dong jadi creator..

Terus bagaimana caranya agar kita bisa setiap saat berpikir kreatif? Ini langkah-langkahnya:
1. Orientasi
Tentu saja, langkah awalnya adalah pengenalan masalah. Yang paling utama, jangan takut dulu dengan masalah yang datang. Coz, problem is a friend! Kenali masalah yang ada, dan lihat kemungkinan solusi apa yang bisa diberikan. Jangan langsung berpikir, 'Ah tidak mungkin'. Jangan memikirkan apa yang sebenarnya tidak kita inginkan. Fokus pada apa yang kita inginkan pada masalah tersebut. Karena, kita akan tersugesti sesuai dengan apa yang kita pikirkan. "You are what are you thinking".

2. Preparasi
Setelah mampu mengenali permasalahan dengan baik, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan metode apa atau perangkat apa yang bisa dijadikan sebagai solusi. Perkaya referensi anda, jangan sombong dengan kemampuan diri sendiri. Karena, salah satu ciri orang kreatif adalah mereka cenderung bersikap terbuka terhadap hal-hal baru. Jangan jumud (=kaku)!

3. Inkubasi
Fase ini adalah fase pengendapan ide dan permasalahan. Boleh jadi, tidak setiap orang atau masalah melalui fase ini. Tergantung tingkat keunikan dan kerumitan masalah yang dihadapi. Fase ini, ditandai dengan sikap ingin menjauhi sebentar permasalahan yang dihadapi sambil melihat dari jauh. Bisa jadi, saking jenuhnya memikirkan permasalahan yang ada, kita bisa mengalihkan dengan melakukan kegiatan yang kita sukai. Di sini alam pikiran bawah sadar kita yang bekerja.

4. Iluminasi
Saya lebih menggambarkan keadaan fase ini, seperti Lang-Ling-Lung (tokoh dalam komik Donal Bebek) yang baru mendapat ide dan lampu temannya berkelip. Ting!

Sama juga ketika Archimedes menemukan cara membuktikan keaslian emas, saat sedang mandi. Lantas ia berteriak, "Eureka! Eureka!" (Saya menemukannya!) sambil berlari keluar dari kamar mandi tanpa pakaian.

Atau sama seperti ketika Kang Abik (Ayat-ayat Cinta) bilang, ia mendapatkan ilham penulisan ketika  usai menunaikan Qiyamul Lail. Karena ia yakin ide = ilham yang positif= datangnya dari Allah dan di saat waktu-waktu yang dicintai oleh Nya.


5. Verifikasi
Adalah fase mewujudkan dari ide tersebut, sambil melakukan pengujian. Apakah hasil ide tersebut bisa dipertanggungjawabkan dan berjalan sebagai solusi? 

Nah selamat berpikir kreatif, jangan lupa untuk terus memperbanyak referensi yang berguna. Jangan sekedar habis bermain Game online or fesbukan saja ya..
Wassalam

Makasih ya udah mampir ke blog Pakde. Besok-besok dateng lagi..
Monggo diisi feedback komennya di bawah ini
EmoticonEmoticon