2011-08-24

Menerima Rezeki Lebih Awal Dari Rencana

Tags

Kisah seorang sahabat ...

Seorang ibu baru beberapa bulan melahirkan anaknya. Seperti kebanyakan ibu-ibu yang lain, ia pun berdiskusi dan bertanya ke sana-sini untuk menjaga agar bisa merenggangkan jarak usia anak. Terlebih kepada sang suami maupun teman-teman yang sudah berpengalaman. Tidak hanya itu, ia juga intensif mencari jawaban kepada teman-temannya dari kalangan medis. Baik obat medis, herbal atau cara – cara manual. Akhirnya setelah diskusi panjang dan menimbang baik-buruknya, ia bersama suami menjatuhkan pilihan kepada obat herbal.



Tapi, nyatanya setelah beberapa bulan tiba-tiba ia mengandung kembali SubhanAllah.. Saat-saat itu adalah saat terberat baginya. Bukan karena pilihannya meminum obat herbal, tapi karena melihat anak pertamanya yang masih kecil haknya untuk mendapatkan ASI Eksklusif harus terampas. Apa lagi saat ia mau menyusu, ibunya mengalami kontraksi dan harus dihentikan.

Sungguh itu adalah hal yang sangat menyiksa bagi seorang Ibu. Selain itu egoisme diri menjadi salah satu yang memberatkannya untuk bisa menerima kehamilan. Terutama malu, apa kata orang nanti? Hari demi hari ia diskusi dengan suaminya. Baik di motor, menjelang tidur bahkan di setiap kesempatan yang memungkinkan. Ia mencoba terus mencari penguatan diri. Akhirnya mereka sampai pada kesimpulan, Allah ingin mereka belajar menerima dan bersabar atas rezeki yang datang lebih awal dari yang direncanakan.

Kisah ini bertumpuk dengan kisah-kisah lain tentang jodoh dan rezeki. Ada cerita tentang seorang wanita cantik, cerdas dan kaya. Tapi dengan usia yang sudah tidak muda lagi, ia belum juga mendapatkan jodohnya. Dan saat, calon dipertemukan kepadanya, ternyata tidak sesuai dengan keinginan diri. Begitupun dengan keinginan keluarga, tapi ia tetap berusaha menerima dengan lapang dada.

Lain lagi cerita tentang seorang teman yang sudah menikah dan baru berencana ingin memiliki anak setelah usia pernikahannya 6 bulan. Tapi sudah hampir empat tahun menikah, belum juga di karuniai seorang anak pun. Inilah keajaiban rezeki. Kita perlu belajar tentang sifat dan karakteristiknya. Karena tidak semua rezeki mudah kita terima dengan lapang dada, tidak semua rezeki sesuai dengan yang di rencanakan, dan tidak semua yang kita rencanakan akan menjadi rezeki kita.

Sebagai manusia kita sama telah diberikan oleh Allah swt, akal dan pikiran. Dan kita di minta untuk terus menyusun rencana, berusaha mewujudkan rencana dan bertawakal dari rencana kita. Apapun hasilnya itulah rezeki yang ALLAH berikan. Sungguh indah doa rezeki yang terkandung dalam doa Shala Dhuha, “Ya allah bila rezeki kami masih berada di langit, turunkanlah. Bila masih di dalam perut bumi, keluarkanlah. Bila masih sulit, mudahkanlah. Bila masih haram, halalkanlah. Bila masih jauh, dekatkanlah”.
Wallahualam..

Makasih ya udah mampir ke blog Pakde. Besok-besok dateng lagi..
Monggo diisi feedback komennya di bawah ini
EmoticonEmoticon