Komik Propaganda -- Komik seharusnya independen, terutama apabila ia telah bersangkutan dengan wilayah politik atau kekuasaan. Namun, karena banyaknya motif seniman atau artis komik di belakangnya, maka lahirlah definisi komik propaganda. Komik propaganda digunakan oleh pihak yang berkuasa untuk menyoroti pengaruh kekuasaan melalui media komik. Propaganda komik yang pernah saya ingat adalah komik tentang peristiw Serangan Umum 1 Maret. Di mana dalam komik tersebut, sangat dominan menyoroti peran Letkol Soeharto.
Ditilik secara historis, komik Indonesia pernah membawa tugas berat dalam bentuk ide-ide politik pada zaman mereka. Paling tidak ini salah satu sisi positif dari komik ber-'pesan berat' ini. Berikut periodisasinya :
Periode penjajahan
Melawan VOC (Pemberontakan Trunodjojo), Terhadap Hindia Belanda (VOC) (Pattimura), Perlawanan terhadap Jepang (Pembebasan; Srikandi Tanah Minang), terhadap sekutu (Pejuang Tak Kenal mundur), dll
Revolusi Fisik
Toha Pahlawan Bandung, Monginsidi, peristiwa pembebasan Irian Barat (Puteri Tjendrawasih, Pahlawan Kembali; Bentjah Menggolak), agresi melawan Inggris dengan geng Malaysia (Kadir dan Konfrontasi, Hancurlah Kubu Nekolim)
Kelompok aktivis juga menggunakan gerakan komik subversif melawan pemerintah yang berbeda ideologi: (Udin peluru, Melati di Sarang Pemberontak).
Semasa Indonesia sempat berjaya di panggung Internasional, di bawah Soekarno, muncul komik propaganda tentang "mimpi", bahwa Indonesia berhasil mengirim roket ke ruang angkasa oleh astronot Indonesia, bangsa Indonesia menjadi contoh dan dipuji oleh negara-negara lain .
Bahkan Partai Komunis menyebarkan komik yang dibuat di Uni Soviet dan Cina untuk kemudian dicetak dan didistribusikan di Indonesia, mereka juga membawa komik "Insiden Indramayu", di mana orang-orang di provokasi untuk melakukan perlawanan kepada polisi, secara paksa merampas tanah dan membagi tanah yang sama kepada orang-orang miskin.
Komik panganut sekularitas yang membawa Mar, seorang muslim yang saleh, tetapi memiliki konflik dengan Ina, kekasihnya yang Katolik. Contoh lain adalah propaganda pemerintah komik dalam rangka untuk bergabung dengan transmigrasi (Amelia perintis di Rimba Kalimantan)
Itu adalah salah satu bacaan saya sebagai seorang anak. Kini, saat telah dewasa, saya malah terlibat dalam pembuatan komik propaganda. Tepatnya ketika saya bekerja sebagai ilustrator di salah satu surat kabar yang dimiliki oleh seorang pejabat kaya, yang saat itu masih berposisi sebagai Bupati dan hendak mencalonkan diri menjadi Gubernur. Bagi saya, mengerjakan komik propaganda ini, setengahnya profesional, setengahnya lagi makan hati...
Insya Allah ..., pada posting selanjutnya, saya akan muat beberapa karya berbau komik propaganda.
Makasih ya udah mampir ke blog Pakde. Besok-besok dateng lagi..
Monggo diisi feedback komennya di bawah ini
EmoticonEmoticon