2009-04-27

Menggapai khusyuk dalam Shalat

Tags



Shalat yang khusyuk merupakan ciri khas dari seorang mukmin sejati. Sesuai firman Allah, “Telah beruntunglah orang-orang mukmin, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sembahyangnya”. [QS Al-Mu’minum: 1-2]. Para ulama menjelaskan bahwa yang namanya khusyu’ itu ada beberapa ciri: 

1. Tidak menghadirkan kembali segala sesuatu yang berada di luar aktifitas shalat. Misal pekerjaan, makanan, kesenangan maupun kesulitan yang baru saja menimpa kita.

2. Teratur dan tenang dalam gerakan anggota badan di dalam shalat. Tidak banyak gerakan yang dilakukannya seperti bermain dengan jengotnya, membetulkan selendang atau kopiah dan lainnya. Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw melihat seorang yang memainkan jenggotnya dalam shalatnya. Beliau bersabda, ”Bila hati khusyuk maka pastilah anggota tubuhnya ikut khusyuk."

3. Merasakan bahwa dirinya sedang berada dalam pengawasan Allah swt. Tidakkah kita perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah ke empatnya. Dan tiada lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. “Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” [QS Al-Mujadilah :7]

4. Menghayati bacaan shalat yang diucapkannya dengan memahami maknanya secara umum. Baik surat Al-Fatihah, ayat-ayat Al Quran ataupun bacaan tatkala rukuk, sujud dan lainnya.

Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur'an? “Kalau sekiranya al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” [QS An-Nisa: 82]. Bagaimana mungkin seorang bisa dikatakan khusyuk kalau dia tidak paham apa yang dibacanya. Maka memahami bacaan shalat adalah salah satu kunci khusyuk itu sendiri.

5. Mengosongkan hati dari lintasan pemikiran lainnya, sebab bersihnya hati dan pikiran dari hal-hal di luar shalat merupakan inti dari kekhusyukan itu sendiri. Meski pun bukan berarti terlepas total dan tidak sadarkan diri dari apa yang terjadi di sekelilingnya.


      Tentunya shalat yang khusyuk seperti di atas perlu dilatih dan dibiasakan. Dan salah satu caranya adalah jangan melakukan shalat dengan kondisi yang terburu-buru, menahan buang hajat, atau shalat di tengah kesibukan. Sehingga hanya akan mengacaukan konsentrasi. Juga jangan ketika dalam ketidaktenangan. 

      Paling tidak, ada jeda waktu sedikit untuk menenangkan pikiran sebelum shalat. Untuk shalat wajib biasanya ada shalat-shalat sunnah sebelumnya. Dengan itu maka sudah ada persiapan untuk shalat wajib yang lebih tenang dan khusyuk. Wallahualam

Sumber gambar 


Makasih ya udah mampir ke blog Pakde. Besok-besok dateng lagi..
Monggo diisi feedback komennya di bawah ini
EmoticonEmoticon