2011-08-10

Menjadi Umat Pertengahan

Tags

Sumber : Bounce.com
Semoga kita masih menjadi bagian dari umat muslim yang tentram dan menenangkan. Tentram karena bisa menjadi solusi permasalahan umat yang menginginkan keselamatan dan kedamaian. Selamat di dunia, lebih-lebih selamat di akhirat. Sebagaimana kembali kepada makna dasar salima yuslimu istislaam, yang artinya tunduk atau patuh, agar bisa mencapai yaslamu salaam, yang berarti selamat, sejahtera, atau damai.

Semoga kita bisa menjadi umat pertengahan (ummatan wasathon), umat perantara yang harus menyampaikan kebenaran kepada manusia seluruhnya. Sebagai tanda terima kasih kepada golongan terdahulu yang telah menyampaikan islam kepada kita. Simak firman Allah swt, “Dan demikian pula kami telah menjadikan kamu (umat Islam) “umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu” (QS. Al-baqarah: 143)

Semoga kita masih bisa memantapkan pijakan dalam dunia yang penuh huru-hara dan fitnah ini. Betapa banyak pejuang dan mujahid yang terjebak dalam skenario global. Mereka benar namun keliru. Betapa mereka sebenarnya hanya ‘dikorbankan’ oleh lingkaran setan bernama propaganda. Mereka benar karena menghidupkan sunnah dan berani melaksanakan perintah untuk berjihad. Namun mereka keliru, karena seharusnya bukan di sini tempatnya. Allah memang telah memberikan perintah qital (berperang) sebagaimana irman Allah swt, “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.” (QS Al Hajj [22] : 39)

Namun, di sini, di Indonesia dalam kondisi damai. Bukan dalam kondisi perang. Sehingga penggunaan cara kekerasan dan tindak pengeboman tidak pada tempatnya, bahkan masjid pun menjadi sasaran, jelas bukan bagian dari ahlakul karimah. Yang dibutuhkan di negeri ini adalah semangat jihad untuk memerangi kemiskinan di tingkat bawah dan korupsi di tingkat atas.

Sebagaimana pun ijtihad para saudara kita yang keliru tersebut, semoga kita bisa tetap menjalankan syariat Islam secara baik dan kaaffah. Tak perduli dunia Barat telah menemukan alasan menunjuk bahwa Islam mengajarkan tindak kekerasan dan terorisme sesuai versi mereka. Dan itulah harapan mereka melalui skenario global yang telah di-grand design berabad-abad lamanya oleh zionis. Apalagi setelah blok Timur runtuh (komunis), maka Barat butuh musuh untuk melanggaengkan kekuasaan sekaligus bagian dari unjuk kekuatan mereka.

Tetaplah kita menjadi umat pertengahan yang tidak radikal, namun tidak pula liberal. Tetaplah menjadi umat yang mampu menunjukkan kasih sayang dalam keadilan, namun dapat bangkit bila ada yang terzalimi. Pun, semoga kita bisa menjadi umat pertengahan yang mampu memberikan wajah damai Islam di negeri dengan populasi Muslim terbanyak ini. Namun juga tidak meminggirkan ajaran jihad bila kondisi memaksa. Semuanya ada bagian, sebagaimana semuanya ada hukum keseimbangan yang mengatur seluruh keharmonisan alam raya ini. Wallahualam bishawab.

Makasih ya udah mampir ke blog Pakde. Besok-besok dateng lagi..
Monggo diisi feedback komennya di bawah ini
EmoticonEmoticon