2011-08-08

Apakah Benar Kita Bertuhankan Allah swt ?

Tags

Hidup di era serba konsumtif dan mengandalkan nafsu keduniawian, perlu rasanya kita merenungkan kembali. Apakah benar Tuhan kita itu Allah swt? Bukan mempertanyakan tentang Allah, melainkan mengkritisi diri kita yang senantiasa menyebut diri beriman kepada Allah, namun perilaku sehari-hari, sikap dan emosi kita sungguh jauh panggang dari api. Terpuruk tak merasa kehadiran Allah. Di puncak tak melihat Allah.

Saudaraku, terkadang kita sering menuhankan hal lain tanpa kita sadari.
Kita sering merasa tak berdaya di saat pekerjaan tak berjalan sesuai rencana.
Kita sering merasa putus asa di saat merasa letih dengan kesabaran.
Dan, kita sering melenakan diri justru saat mendapat banyak kebahagiaan dari-Nya.

Padahal kita masih punya Allah swt.

Tidak ada yang bisa bikin kita sukses, bahagia, kecuali Allah swt.
Tidak ada yang bisa bikin kita menderita, kecuali Allah swt.
Tidak ada yang bisa bikin kita punya duit, kecuali Allah swt.
Tidak ada yang bisa bikin kita hilang uang, hilang segalanya kecuali Allah swt.

Tidak ada yang bisa bikin kita kaya, kecuali Allah swt.
Tidak ada yang bisa bikin kita miskin, kecuali Allah swt.
Tidak ada yang bisa bikin kita sakit, kecuali Allah swt.
Tidak ada yang bisa bikin kita sehat, kecuali Allah swt.

Harusnya tidak ada yang kita takutkan, kecuali Allah swt.
Harusnya tidak ada yang kita khawatirkan, kecuali Allah swt.

Sebab tidak ada yang bisa bikin kita mudharat, kecuali Allah swt.
Sebab tidak ada yang bisa bikin kita manfaat, kecuali Allah swt.
Sebab tidak ada yang bisa bikin kita hidup, kecuali Allah swt.
Sebab tidak ada yang bisa bikin kita mati, kecuali Allah swt.

Maka utamakanlah Allah swt, sebelum yang lain. Ingatlah Allah di setiap aktivitas kita. Islam mengajarkan untuk menjadi muslim yang kaffah, menyeluruh. Segala aspek yang ada dalam tubuh kita haruslah terkait dengan keyakinan kita. Bahwa Allah tidak memisahkan antara dunia dan akhirat. Apa yang kita kerjakan hari ini, pastilah terkait dan memberikan pengaruh kepada kehidupan akhirat.

Allah juga tidak menginginkan kita hanya mendekat kepada-Nya saat kita susah dan melupakannya disaat senang. Allah juga tidak menghendaki hamba-Nya larut dalam kesedihan hingga meniadakan zat yang menciptakannya. Allah itu ada dan akidah yang murni pasti sesuai dengan fitrah manusia. Sesuai dengan kebutuhan manusia dengan timbangan yang sempurna. Tak kurang tak pula lebih.
Wallahualam bishawab.

Makasih ya udah mampir ke blog Pakde. Besok-besok dateng lagi..
Monggo diisi feedback komennya di bawah ini
EmoticonEmoticon