Nabi Sulaiman alayhissalam termasuk Nabi yang dianugerahkan Allah ta'ala beberapa keistimewaan. Seperti mampu menundukkan angin. Memerintah bangsa jin. Termasuk bisa mendengar dan memahami bahasa binatang, serta mampu pula berbincang dengan mereka. Berikut kisah Nabi Sulaiman dan Rezeki Cacing Buta.
Dalam sebuah riwayat, disebutkan suatu waktu Nabi Sulaiman alayhissalam tengah duduk di pinggir sebuah danau. Sejenak ia menebarkan pandangan ke sekeliling danau yang begitu hijau dan rindang. Banyak pepohonan kecil dan semak-semak yang tumbuh.
Beberapa hewan kecil dan serangga tampak sibuk dengan aktivitas masing-masing. Mencari makan di antara rerumputan. Suara mereka terdengar jelas oleh Sulaiman alayhissalam. Para hewan tersebut memuji dan bertasbih kepada Allah Swt atas rezeki yang mereka terima. Sulaiman pun ikut bertasbih memuji Allah Taala yang telah memberikan kelebihan dan nikmat yang banyak kepada dirinya.
Ia lalu memperhatikan iring-iringan semut, yang panjang berbaris, timbul tenggelam seiring dengan dataran batu kecil yang mereka lalui. Mata Sulaiman alayhissalam terus memperhatikan usaha gotong royong para semut yang begitu giat mengumpulkan makanan.
Tiba-tiba mata beliau tertumbuk pada seekor semut yang tiba-tiba berjalan memisah dari rombongan. Sebutir gandum tampak terpikul di pundaknya. Ia berjalan menuju tepian danau. Dan di sana telah menunggu seekor kodok.
Tak berapa lama, kodok itu membuka mulut dan sang semut yang membawa gandum tadi lantas masuk ke dalam mulut. Lalu sang kodok kemudian menyelam ke dasar danau, dalam waktu yang cukup lama.
Nabi Sulaiman alayhissalam merasa takjub dengan pemandangan barusan yang ia lihat. Barulah ia coba memikirkan apa yang sedang terjadi, tiba-tiba air danau terdengar berkecipak. Sang kodok melompat ke batu yang ada di pinggir kolam, dan membuka mulutnya.
Peristiwa aneh terjadi, sang semut keluar dalam keadaan sehat wal afiat. Sedangkan gandum yang ia bawa tadi, tak nampak lagi bersamanya.
Nabi Sulaiman alayhissalam lantas terheran-heran. Ia lalu memanggil semut dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi barusan. "Wahai semut kemarilah. Dari tadi aku melihat engkau dan kodok, apa sesungguhnya yang kalian lakukan. Dan apa yang kamu lakukan selama berada di mulut katak?” tanya dia heran.
"Salam ya Nabiyullah. Sesungguhnya di dalam danau ini terdapat sebuah batu yang cekung berongga dan di dalamnya ada seekor cacing buta," jawab semut.
Cacing buta itu tidak kuasa keluar dari cekungan batu itu untuk mencari penghidupannya. "Dan sesungguhnya Allah taala telah mempercayakan kepadaku urusan rezekinya," lanjut semut.
Kata si semut, Allah telah memberikan amanah kepadaku untuk membawakan rezeki bagi sang cacing yang sudah buta itu.
"Lalu, dengan bantuan kodok yang juga mendapat amanah sebagai pengantar bagiku ke dasar danau, aku pun bisa membawakan makanan untuk sang cacing. Dengan kuasa Allah taala, maka air ini tidaklah membahayakan bagiku".
Nabi Sulaiman alayhissalam pun bertambah keimanan di dalam dadanya. Ia lantas bertanya kembali; "Apakah kamu mendengar suara tasbih cacing itu?”
"Ya, cacing itu mengucapkan: Wahai Dzat Yang tidak melupakan aku di dalam danau yang dalam ini dengan rezeki-Mu, janganlah Engkau melupakan hamba-hamba-Mu yang beriman dengan rahmat-Mu."
Nabi Sulaiman alayhissalam lantas bersujud syukur kepada Allah subhana wataala dan larut dalam tafakurnya.
Demikianlah, Allah mengatur rezeki segenap makhluknya, termasuk manusia. Sebagaimana pesan Al Quran dalam surat Hud ayat 6; "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rezekinya."
Jika cacing buta yang terjepit di dalam batu di dasar danau sekalipun, Allah subhana wataala telah menjamin rezekinya, apatah lagi kita manusia yang mempunyai kemampuan usaha dan daya pikir. Tak sepantasnya kita meniadakan Allah subhana wataala dalam urusan mencari rezeki. Sebagaimana hikmah yang dapat kita tarik dari Kisah Nabi Sulaiman dan rezeki cacing buta di atas. Wallahualam. (*)
Makasih ya udah mampir ke blog Pakde. Besok-besok dateng lagi..
Monggo diisi feedback komennya di bawah ini
EmoticonEmoticon