Di situs jejaring Facebook, pernah muncul status yang bunyinya kayak gini : "Hape Pintar di Tangan Orang Goblok". Mulanya nggak 'ngeh', kok bisa. Tapi tak lama, saya senyum sendiri. Hehehe.., begitu toh maksudnya.
Sebelum lebih dalam membahas mengenai hape pintar di tangan orang goblok, kita samakan dulu persepsi. Bahwa yang dimaksudkan hape pintar di sini di sini adalah ponsel cerdas yang telah memiliki operating system (OS), dan dapat diisi dengan aneka aplikasi yang bisa meningkatkan fungsi. Dari mulanya sekedar bisa nelpon dan SMS aja, menjadi multimedia.
Sedangkan goblok di sini bukanlah bodoh karena tidak mengerti cara menggunakannya. Malah sangat mahir. Apalagi gadget mutakhir, yang ditandai dengan revolusi penggunaan layar sentuh. Karena jangankan mereka, balita saja sudah bisa menggunakan ipad.
Goblok yang dimaksudkan adalah goblok dalam hal mendasar.
Jadi, aneka gadget yang diciptakan sekarang itu kan untuk kepentingan komunikasi. Seharusnya bisa mempermudah komunikasi, sehingga jarak bukan lagi masalah. Apalagi waktu, teknologi telah mempermudah segalanya.
Nah herannya, walaupun sudah pake hape pintar tetep aja goblok. Gobloknya gimana?
Saya memegang prinsip, tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah, communication is the key. Jadi kuncinya adalah komunikasi. Kehadiran gadget semacam smartphone hanya mempemudah. Sedangkan kemudahan tak akan didapat bila tidak ada kemauan untuk memulai
.
Jadi sambungannya, goblok di sini walau sudah pegang hape pintar tetep saja sulit untuk dihubungi. Untuk koordinasi masih terganjal rasa suka tidak suka. Bukan penting tidak penting, apalagi berdasarkan prioritas.
Goblok dalam berkomunikasi saat dibutuhkan. Nah mungkin itu yang paling pas.
Contohnya mungkin kita sering menemuinya seperti :
- Status fesbuknya update terus, tapi saat diajak chat nggak bales
- Dikirim SMS, dijawab pake mention @twitter
- Sebelum pake WA (Whatsapp) selalu ditanya punya akun nggak. Pas sudah ada, diajak chat sering telat sampai beda hari baru jawab.
- Paket pulsa dan SMS dari operator, udah semakin murah. Tapi masih saja SMS jarang dibalas.
- Dan yg paling bikin mules, eh males adalah jawaban mengenaskan : "Gak punya pulsa/ habis pulsa"
- Status fesbuknya update terus, tapi saat diajak chat nggak bales
- Dikirim SMS, dijawab pake mention @twitter
- Sebelum pake WA (Whatsapp) selalu ditanya punya akun nggak. Pas sudah ada, diajak chat sering telat sampai beda hari baru jawab.
- Paket pulsa dan SMS dari operator, udah semakin murah. Tapi masih saja SMS jarang dibalas.
- Dan yg paling bikin mules, eh males adalah jawaban mengenaskan : "Gak punya pulsa/ habis pulsa"
Nah, itulah sebagian bentuk kegoblokan orang-orang dengan smartphone. Apakah bentuk kegoblokan itu ada pada kamu? Hehehe.. silahkan intropeksi.
Makasih ya udah mampir ke blog Pakde. Besok-besok dateng lagi..
Monggo diisi feedback komennya di bawah ini
EmoticonEmoticon