Norman Kamaru di warungnya |
Namun di jagad social media, ia justru mendapatkan simpatik.
Rumusnya bukan menurun, Polisi > Artis > Tukang Bubur. Namun justru
rumusnya meningkat Polisi > Artis > Pengusaha.
Dalam kacamata cashflow
quadrant, rumus tersebut dibaca menjadi employee
> self employee > Business Owner. Jika kemudian ia mampu membuka
cabang dan mempekerjakan banyak orang, maka sebentar lagi ia akan melompat
menjadi seorang Investor.
Itulah pandangan positif yang seharusnya kita pakai untuk MELIHAT
orang lain BUKAN untuk MENILAI.
Boleh jadi, penghasilannya sekarang tidaklah sebesar saat
masih laris diundang menghibur di dunia entertainment. Namun, menurutnya
penghasilannya saat ini cukup besar dibanding saat masih di kesatuan. Ia
menyebut angka Rp3-4 juta saat ramai, dan omset kotor Rp1-2 juta saat warung
buburnya sepi. Walau demikian, semuanya bukan urusan angka semata.
Sekali lagi, banyak hal yang dapat kita pelajari dari kehidupan Norman. Benar bahwa ada ‘kesalahan’ yang dibuat olehnya saat memutuskan untuk keluar dari kepolisian akibat mengejar popularitas di dunia hiburan. Namun, kesalahan itu ia tanggung dengan ksatria dan tetap memelihara kejernihan hati. Tidak menyalahkan pihak manapun. Bahkan bersama dengan istrinya, ia bangkit dan memasuki bidang baru. Walaupun kecil, itu adalah lompatan.
Sekali lagi, banyak hal yang dapat kita pelajari dari kehidupan Norman. Benar bahwa ada ‘kesalahan’ yang dibuat olehnya saat memutuskan untuk keluar dari kepolisian akibat mengejar popularitas di dunia hiburan. Namun, kesalahan itu ia tanggung dengan ksatria dan tetap memelihara kejernihan hati. Tidak menyalahkan pihak manapun. Bahkan bersama dengan istrinya, ia bangkit dan memasuki bidang baru. Walaupun kecil, itu adalah lompatan.
Norman Kamaru bersama istrinya Daisy Paindong |
Semoga kita bisa menghikmati peristiwa tersebut. Minimal ini
menjadi pelajaran berharga untuk tidak buru-buru menghujat atas kejadian yang
terjadi atau menimpa seseorang. Belajarlah untuk menahan diri sambil melihat
situasi dan bersimpati dari sisi positif.
Pemberitaan negatif yang seakan-akan menunjukkan keterpurukan seorang Norman, bisa jadi benar begitu adanya. Namun, tetap harus ada semangat positif yang dapat kita serap darinya.
Pemberitaan negatif yang seakan-akan menunjukkan keterpurukan seorang Norman, bisa jadi benar begitu adanya. Namun, tetap harus ada semangat positif yang dapat kita serap darinya.
Jangan sampai kita masuk dalam golongan kaum haters. Yang hanya bisa menyalahkan
tanpa solusi, karena memang semangatnya dari awal adalah benci! Semoga kita bisa belajar dari seorang Norman Kamaru ini. (*)
Makasih ya udah mampir ke blog Pakde. Besok-besok dateng lagi..
Monggo diisi feedback komennya di bawah ini
EmoticonEmoticon