Screenshoot vivanews |
Tidak salah, judul di atas memang ‘Ya Cuma sandal jepit’.
Tidak istimewa, di mana-mana mudah mendapatkan sandal jepit ini, mulai dari toko manisan dekat rumah
hingga ke mal-mal dan pertokoan daerah wisata terutama pinggir pantai. Harganya pun sangat
bersahabat, anda mulai bisa mendapatkannya mulai dari harga Rp5.000 saja. Hingga
yang mahal keluaran merek global dengan tambahan aneka tokoh kartun.
Trus, apa istimewanya sandal jepit khas Indonesia ini sehingga harus menjadi headline berita? Apakah ada fitur tambahan yang disematkan di alasnya? Anti maling, misalnya. Ternyata tidak dan memang bukan itu.
Sandal jepit khas Indonesia itu menjadi terkenal setelah seorang boyband Korea memakainya. Selebritis pesolek yang punya fans kinyis-kinyis. Siapa lagi kalau bukan Sehun, personel boyband EXO.
Memang, saat berkesempatan datang ke Indonesia beberapa waktu yang
lalu, Sehun sempat membeli sepasang sandal jepit. Dan terlihat memakainya saat
berada di Bandara Soekarno-Hatta. Entah karena suka atau memang nyaman
menggunakan sandal bermerek swallow tersebut, dunia maya kembali dihebohkan dengan tertangkap kameranya Sehun saat menggunakan sandal yang sama dan tengah berada
di China.
Iklan Sandal Swallow yang dibanderol $20 |
Ya Cuma sandal jepit. Barang remeh, namun menjadi berita. Ini menjadi fenomena sosial yang menjelaskan tergantung siapa berita biasa itu disematkan. Cuma sandal jepit memang, namun sangat tergantung dengan siapa yang memakainya. Bukankah ini agak aneh bagi
orang Indonesia?
Baru menghargai mahal setelah orang lain memakai dan tahu
cara menghargainya? Bukankah kita di sini malah tergila-gila dengan sandal
merek global, sandal gunung bermerek, atau sandal buaya yang harga orisinilnya
bisa menyentuh angka Rp600 ribuan?
Tidak sebetulnya pula sebagai keanehan. Toh, latalitas (<~ ada ya istilah ini... :p) orang Indonesia memang seperti itu. Baru ribut saat, barangnya diakui oleh orang lain. Baru melonjak rasa nasionalisme saat aneka produk kebudayaan dibajak negara tetangga. Atau baru merasa bangga sebagai orang Indonesia saat ada putera bangsa yang berkiprah di luar negeri.
Di luar itu semua, ini menjadi pelajaran berharga untuk kita semua. Sesungguhnya produk dalam
negeri kita bisa bersaing dari segi harga dan kualitas. Namun kekurang-pedean
telah lebih dulu membekap nalar dan optimisme kita. Bahwa barang buatan dalam negeri itu jelek, murahan
dan tidak keren.
Sampai kapan kebiasaan buruk ini akan berulang? Apakah memang kita harus menunggu orang lain menghargai
produk kita, baru kita tersadar untuk menghargainya, walaupun setelah itu harga
menjadi tidak normal lagi?
Nggak tahu ah, sekarang saya mau cari sandal Swallow dulu ah.. Sebelum harganya benar-benar naik. Eh, ada yang punya ukuran 10 ½ nggak?
Makasih ya udah mampir ke blog Pakde. Besok-besok dateng lagi..
Monggo diisi feedback komennya di bawah ini
EmoticonEmoticon